A. Pengertian Teknologi
C. Konsep Kemajuan Teknologi
Teknologi
adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi
juga dapat dijadikan sebagai faktor-faktor produksi yang dikombinasikan untuk
merealisasikan tujuan-tujuan produksi. Sedangkan yang dimaksud dengan perubahan
teknologi adalah perubahan fungsi produksi dalam suatu Kegiatan tertentu yang dapat memperbesar
hasil input tertentu, yang
menyebabkan bertambahnya produksi sama dengan jumlah sumber dan produksi tetapi
jumlah sumber lebih sedikit. Sehingga
teknologi merupakan upaya menciptakan barang cara baru untuk menghasilkan
barang dan jasa.
Tingkat
perkembangan teknologi maju tentu disesuaikan dengan faktor produksi dan
dipengaruhi oleh pertimbangan yang ada. Di satu pihak akumulasi modal dan ilmu
pengetahuan terhimpun dalam jumlah yang banyak. Sebaliknya, tenaga kerja
merupakan faktor yang kurang, sehingga teknologi ditujukan sebagai upaya penciptaan
cara produksi yang menghemat tenaga manusia. Dapat dikatakan bahwa teknologi
bertujuan menggantikan tenaga manusia dengan barang modal.
Teknologi di negara maju
dewasa ini merupakan kapital intensif yang membutuhkan modal yang besar.
Sebaliknya, di negara-negara sedang berkembang umumnya dibutuhkan juga
kelebihan tenaga kerja, khususnya yang tingkat pendidikannya rendah. Pada
hakikatnya negara berkembang memerlukan jenis teknologi yang agak berlainan
dengan negara maju. Kalau negara sedang berkembang meniru dan mengalihkan
teknologi yang dipakai di negara maju, hal ini akan membawa banyak persoalan,
terutama karena teknologi tersebut kurang bahkan tidak tepat guna.
B. Sifat-sifat Teknologi
Djojohadikusumo
(1975) membagi teknologi menurut sifatnya menjadi 3 macam, yaitu :
1.
Teknologi
maju, yaitu suatu teknologi yang dipersiapkan untuk menghadapi persoalan yang
besar untuk suatu bangsa dalam perkembangan masa depan. Misalnya, teknologi
yang menyangkut sumber energi dan mineral, nuklir, dan beberapa aspek pokok
dalam bidang teknologi angkasa, laut, dan darat.
2.
Teknologi
adaptif, yaitu suatu teknologi yang bersumber pada penelitian dan pengembangan
teknologi di negara-negara maju yang disesuaikan dengan
pertimbangan-pertimbangan keadaan masyarakat, agar dapat dimanfaatkan
sebaik-baiknya untuk pemecahan masalah-masalah konkrit seperti bidang pangan,
permukiman pemeliharaan tanah, dan perkembangan industri. Ukuran-ukuran utama
untuk proses adaptasi dalam pengembangan teknologi kita ialah agar cocok, dengan
pertimbangan :
a.
Penyerapan
tenaga kerja
b.
Penggunaan
bahan dalam negeri
c.
Neraca
pembayaran luar negeri (penambahan devisa dan/atau penghematan)
Teknologi semacam ini bisa meliputi pengembangan bibit
unggul untuk bahan pangan, bahan perdagangan, dan teknik bangunan maupun
teknologi setelah panen. Aspek ini dengan sendirinya mengandung sifat teknologi
yang diperlukan untuk pengembangan industri dalam negeri.
3.
Teknologi
protektif, yaitu teknologi untuk memelihara, melindungi dan mengamankan ekologi
dan lingkungan hidup masa depan yang bisa meliputi konservasi, restorasi dan
regenerasi sumber daya alam. Unsur pokok teknologi protektif adalah peningkatan
kelestarian, memulihkan kesuburan tanah yang tandus, memanfaatkan tanah
alang-alang menjadi tanah garapan, dan sebagainya.
Pembagian atau
klasifikasi teknologi di atas sangat relevan untuk negara-negara sedang
berkembang seperti Indonesia, daripada negara yang sudah maju. Klasifikasi yang
umum dalam arti relevan, baik di negara sedang berkembang maupun negara maju
adalah klasifikasi teknologi yang berdasarkan tingkat kemajuannya, yaitu :
teknologi maju, teknologi madya, dan teknologi rendah. Tapi dari klasifikasi
ini tidak memberi batasan-batasan yang bisa menyatakan teknologi ini bisa dikatakan
maju, teknologi itu bisa dikatakan madya, atau rendah. Apakah dengan kategori
jaman (masa depan, sekarang, dan lampau) yang digunakan sebagai dasar
pengklasifikasian teknologi tersebut tidak begitu penting karena yang banyak
bersangkut paut dengan pembahasan masalah adalah klasifikasi yang pertama
sedangkan yang kedua hanya sekedar pelengkap saja. Akan tetapi keduanya
sama-sama memberi gambaran mengenai macam-macam teknologi dalam kaitannya
dengan pembangunan ekonomi suatu negara.
Memang
tampaknya ada hubungan antara teknologi dengan kekuatan ekonomi suatu negara.
Hal ini disebabkan karena teknologi merupakan satu-satunya alternatif yang
mampu membangun kekuatan ekonomi, karena dengan sifatnya yang khas dapat
menekan biaya produksi dan waktu.
C. Konsep Kemajuan Teknologi
Hampir dalam
setiap teori pertumbuhan, kemajuan teknologi selalu memegang peranan penting
dalam pertumbuhan ekonomi. Teori Arthur Lewis misalnya, memberi peranan kepada
kemajuan teknologi hanya secara tersirat (implisit) dan memusatkan perhatian
pada aspek lain, yaitu peranan akumulasi kapital di sektor modern. Sebaliknya,
teori Schumpeter memberikan posisi sentral kepada proses inovasi atau kemajuan
teknologi dalam proses perkembangan ekonomi. Tetapi semua teori menganggap
kemajuan teknologi sebagai faktor yang tidak bisa diabaikan dalam proses
evolusi perekonomian.
Anggapan
teoritis ini memang sesuai dengan kenyataan. Khususnya apabila kita melihat
sejarah negara-negara yang telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang mantap dan
dalam jangka waktu yang cukup lama, yaitu negara-negara yang sekarang maju.
Disitu kita jumpai bahwa kemajuan teknologi merupakan sumber pertumbuhan output
yang sangat penting, bahkan mungkin yang paling penting di antara faktor-faktor
pertumbuhan ekonomi lainnya.
Untuk
kepentingan perumusan kebijaksanaan tidaklah cukup hanya mengetahui fakta bahwa
kemajuan teknologi adalah sumber pertumbuhan output yang sangat penting. Kita
harus mengetahui sumber dari kemajuan teknologi itu sendiri. Kemajuan teknologi
bisa bersumber dari peningkatan produktivitas manusianya, misalnya karena lebih
sehat, lebih terampil, lebih terdidik, dan lebih bermotivasi untuk bekerja.
Kemajuan teknologi bisa berasal dari mesin tipe yang lebih baru dan lebih
produktif atau mungkin kemajuan teknologi tidak langsung berkaitan dengan peningkatan
kualitas produktivitas dari manusia (L) atau mesin (K), tetapi bersumber pada,
misalnya perbaikan organisasi produksi yang meningkatkan efisiensi kerja baik
dari K maupun dari L. Masing-masing jenis kemajuan teknologi ini mempunyai
implikasi kebijaksanaan yang berbeda. Untuk menggalakkan produktivitas L,
diperlukan program kesehatan buruh yang baik, latihan dan kursus-kursus
keterampilan yang baik, atau sistem pendidikan yang baik dan sebagainya. Untuk
menggalakkan kemajuan teknologi yang bersumber pada perbaikan produktivitas K,
diperlukan kebijaksanaan lain, misalnya subsidi untuk penemuan, keringanan
pajak kepada para investor baru yang diharapkan membeli mesin-mesin baru dengan
teknologi baru) atau subsidi bahan bakar dan listrik untuk industri industri
dan sebagainya.
Jadi jelas
sangat penting untuk mengetahui jenis kemajuan teknologi apa yang bisa
memberikan sumbangan yang paling besar kepada pertumbuhan output, sebab jenis
kebijaksanaan yang diperlukan untuk mendorong kemajuan teknologi lainnya.
Ekonom membedakan tiga macam kemajuan teknologi yang bersifat sederhana, yaitu
:
1. Kemajuan
teknologi yang khusus meningkatkan efisiensi setiap unit tenaga kerja. Dengan
kemajuan teknologi ini seorang pekerja dengan mesin atau alat yang sama bisa
meningkatkan outputnya.
2. Kemajuan
teknologi yang meningkat produktivitas kapital (mesin) tetapi tidak
mempengaruhi L. Ini adalah saudara sepupu dari kemajuan teknologi yang pertama
disebut di atas, hanya saja yang mengalami kemajuan teknologi adalah faktor
produksi K. Kemajuan teknologi yang
meningkatkan produktivitas manusia atau mesin.
Referensi :