Thursday, May 2, 2013

Teknologi

A. Pengertian Teknologi


Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi juga dapat dijadikan sebagai faktor-faktor produksi yang dikombinasikan untuk merealisasikan tujuan-tujuan produksi. Sedangkan yang dimaksud dengan perubahan teknologi adalah perubahan fungsi produksi dalam suatu Kegiatan tertentu yang dapat memperbesar hasil input tertentu, yang menyebabkan bertambahnya produksi sama dengan jumlah sumber dan produksi tetapi jumlah sumber lebih sedikit. Sehingga teknologi merupakan upaya menciptakan barang cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa.
Tingkat perkembangan teknologi maju tentu disesuaikan dengan faktor produksi dan dipengaruhi oleh pertimbangan yang ada. Di satu pihak akumulasi modal dan ilmu pengetahuan terhimpun dalam jumlah yang banyak. Sebaliknya, tenaga kerja merupakan faktor yang kurang, sehingga teknologi ditujukan sebagai upaya penciptaan cara produksi yang menghemat tenaga manusia. Dapat dikatakan bahwa teknologi bertujuan menggantikan tenaga manusia dengan barang modal. 
Teknologi di negara maju dewasa ini merupakan kapital intensif yang membutuhkan modal yang besar. Sebaliknya, di negara-negara sedang berkembang umumnya dibutuhkan juga kelebihan tenaga kerja, khususnya yang tingkat pendidikannya rendah. Pada hakikatnya negara berkembang memerlukan jenis teknologi yang agak berlainan dengan negara maju. Kalau negara sedang berkembang meniru dan mengalihkan teknologi yang dipakai di negara maju, hal ini akan membawa banyak persoalan, terutama karena teknologi tersebut kurang bahkan tidak tepat guna.

B. Sifat-sifat Teknologi

Djojohadikusumo (1975) membagi teknologi menurut sifatnya menjadi 3 macam, yaitu :
1.      Teknologi maju, yaitu suatu teknologi yang dipersiapkan untuk menghadapi persoalan yang besar untuk suatu bangsa dalam perkembangan masa depan. Misalnya, teknologi yang menyangkut sumber energi dan mineral, nuklir, dan beberapa aspek pokok dalam bidang teknologi angkasa, laut, dan darat.
2.      Teknologi adaptif, yaitu suatu teknologi yang bersumber pada penelitian dan pengembangan teknologi di negara-negara maju yang disesuaikan dengan pertimbangan-pertimbangan keadaan masyarakat, agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pemecahan masalah-masalah konkrit seperti bidang pangan, permukiman pemeliharaan tanah, dan perkembangan industri. Ukuran-ukuran utama untuk proses adaptasi dalam pengembangan teknologi kita ialah agar cocok, dengan pertimbangan :
a.       Penyerapan tenaga kerja
b.      Penggunaan bahan dalam negeri
c.       Neraca pembayaran luar negeri (penambahan devisa dan/atau penghematan)
Teknologi semacam ini bisa meliputi pengembangan bibit unggul untuk bahan pangan, bahan perdagangan, dan teknik bangunan maupun teknologi setelah panen. Aspek ini dengan sendirinya mengandung sifat teknologi yang diperlukan untuk pengembangan industri dalam negeri.
3.      Teknologi protektif, yaitu teknologi untuk memelihara, melindungi dan mengamankan ekologi dan lingkungan hidup masa depan yang bisa meliputi konservasi, restorasi dan regenerasi sumber daya alam. Unsur pokok teknologi protektif adalah peningkatan kelestarian, memulihkan kesuburan tanah yang tandus, memanfaatkan tanah alang-alang menjadi tanah garapan, dan sebagainya.

Pembagian atau klasifikasi teknologi di atas sangat relevan untuk negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia, daripada negara yang sudah maju. Klasifikasi yang umum dalam arti relevan, baik di negara sedang berkembang maupun negara maju adalah klasifikasi teknologi yang berdasarkan tingkat kemajuannya, yaitu : teknologi maju, teknologi madya, dan teknologi rendah. Tapi dari klasifikasi ini tidak memberi batasan-batasan yang bisa menyatakan teknologi ini bisa dikatakan maju, teknologi itu bisa dikatakan madya, atau rendah. Apakah dengan kategori jaman (masa depan, sekarang, dan lampau) yang digunakan sebagai dasar pengklasifikasian teknologi tersebut tidak begitu penting karena yang banyak bersangkut paut dengan pembahasan masalah adalah klasifikasi yang pertama sedangkan yang kedua hanya sekedar pelengkap saja. Akan tetapi keduanya sama-sama memberi gambaran mengenai macam-macam teknologi dalam kaitannya dengan pembangunan ekonomi suatu negara.
Memang tampaknya ada hubungan antara teknologi dengan kekuatan ekonomi suatu negara. Hal ini disebabkan karena teknologi merupakan satu-satunya alternatif yang mampu membangun kekuatan ekonomi, karena dengan sifatnya yang khas dapat menekan biaya produksi dan waktu.
 
C. Konsep Kemajuan Teknologi


Hampir dalam setiap teori pertumbuhan, kemajuan teknologi selalu memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Teori Arthur Lewis misalnya, memberi peranan kepada kemajuan teknologi hanya secara tersirat (implisit) dan memusatkan perhatian pada aspek lain, yaitu peranan akumulasi kapital di sektor modern. Sebaliknya, teori Schumpeter memberikan posisi sentral kepada proses inovasi atau kemajuan teknologi dalam proses perkembangan ekonomi. Tetapi semua teori menganggap kemajuan teknologi sebagai faktor yang tidak bisa diabaikan dalam proses evolusi perekonomian.
Anggapan teoritis ini memang sesuai dengan kenyataan. Khususnya apabila kita melihat sejarah negara-negara yang telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang mantap dan dalam jangka waktu yang cukup lama, yaitu negara-negara yang sekarang maju. Disitu kita jumpai bahwa kemajuan teknologi merupakan sumber pertumbuhan output yang sangat penting, bahkan mungkin yang paling penting di antara faktor-faktor pertumbuhan ekonomi lainnya.
Untuk kepentingan perumusan kebijaksanaan tidaklah cukup hanya mengetahui fakta bahwa kemajuan teknologi adalah sumber pertumbuhan output yang sangat penting. Kita harus mengetahui sumber dari kemajuan teknologi itu sendiri. Kemajuan teknologi bisa bersumber dari peningkatan produktivitas manusianya, misalnya karena lebih sehat, lebih terampil, lebih terdidik, dan lebih bermotivasi untuk bekerja. Kemajuan teknologi bisa berasal dari mesin tipe yang lebih baru dan lebih produktif atau mungkin kemajuan teknologi tidak langsung berkaitan dengan peningkatan kualitas produktivitas dari manusia (L) atau mesin (K), tetapi bersumber pada, misalnya perbaikan organisasi produksi yang meningkatkan efisiensi kerja baik dari K maupun dari L. Masing-masing jenis kemajuan teknologi ini mempunyai implikasi kebijaksanaan yang berbeda. Untuk menggalakkan produktivitas L, diperlukan program kesehatan buruh yang baik, latihan dan kursus-kursus keterampilan yang baik, atau sistem pendidikan yang baik dan sebagainya. Untuk menggalakkan kemajuan teknologi yang bersumber pada perbaikan produktivitas K, diperlukan kebijaksanaan lain, misalnya subsidi untuk penemuan, keringanan pajak kepada para investor baru yang diharapkan membeli mesin-mesin baru dengan teknologi baru) atau subsidi bahan bakar dan listrik untuk industri industri dan sebagainya.
Jadi jelas sangat penting untuk mengetahui jenis kemajuan teknologi apa yang bisa memberikan sumbangan yang paling besar kepada pertumbuhan output, sebab jenis kebijaksanaan yang diperlukan untuk mendorong kemajuan teknologi lainnya. Ekonom membedakan tiga macam kemajuan teknologi yang bersifat sederhana, yaitu :
1.  Kemajuan teknologi yang khusus meningkatkan efisiensi setiap unit tenaga kerja. Dengan kemajuan teknologi ini seorang pekerja dengan mesin atau alat yang sama bisa meningkatkan outputnya.
2.    Kemajuan teknologi yang meningkat produktivitas kapital (mesin) tetapi tidak mempengaruhi L. Ini adalah saudara sepupu dari kemajuan teknologi yang pertama disebut di atas, hanya saja yang mengalami kemajuan teknologi adalah faktor produksi K. Kemajuan teknologi yang meningkatkan produktivitas manusia atau mesin.

Referensi :